Maknanatal yang sesungguhnya berasal dari dalam hati manusia sendiri-sendiri. Bagaimana bisa mengambil arti mendalam tentang kelahiran Yesus. Kemudian, kesederhanaan merupakan hal yang lebih Tuhan sukai. Berikut adalah kumpulan renungan kristen tentang natal terbaru 2022. Judul 1: Renungan Untuk Keluarga FirmanTuhan itu berseru kepada setiap orang percaya untuk meneladani Tuhan Yesus Kristus yang telah berinkarnasi pada Hari Natal. 1. TUHAN YESUS TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI Tuhan Yesus yang di dalam hati dan pikiran-Nya tidak hanya mementingkan diri sendiri, perlu diteladani. Bagisebagian orang, makna hari Natal adalah hari libur menjelang akhir tahun. Bagi beberapa orang lain, ini berarti kesempatan bersenang-senang, bahkan berpesta pora. Bagi yang lain lagi, inilah kesempatan untuk mengeruk keuntungan bisnis sebesar-besarnya dengan menempelkan label Natal pada apa saja yang mereka perdagangkan. Pohonnatal adalah ungkapan hati manusia dalam menyambut natal yang suci, menyambut bayi yang ditunggu-tunggu. Menyambut kasih Allah yang diberikan untuk manusia. Pohon cemara yang banyak dipakai jadi pohon natal adalah pohon yang tahan dalam segala musim. Maksuddari Allah sendiri adalah supaya perayaan natal yang diketahui dan di beritakan oleh bangsa Israel dan seluruh umat dunia. Semua orang bisa merayakan natal. Siapa yang percaya akan Tuhan, dia dapat merayakan Natal. Natal Memberikan Sukacita Bagi Kehidupan Kristiani Mengapa kita harus bersukacita pada saat hari natal? Melaluisalib yang hina, Ia menanggung murka Allah. Bahkan, Ia membuktikan kemurahan hati dan kasih Allah kepada manusia berdosa. Karena itu, Natal menjadi alarm yang terus mengingatkan kita tentang keajaiban kasih Allah; mulai dari palungan menuju palang yang hina. Biarlah hati kita menjadi telinga yang mendengar alarm Natal. Iniadalah bulan yang sangat bermakna bagi umat Kristiani karena di bulan inilah kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat yang telah membebaskan kita dari belenggu kutuk dan dosa sehingga dilayakkan untuk masuk ke tahta Allah, bertemu denganNya dan mendapatkan janji keselamatan. Natalmengajarkan kita kasih, kesederhanaan dan pengorbanan. 3 Makna Natal yang Perlu kita Renungkan Bersama: 1. Natal Mengajarkan Kita Tentang Kasih Karena Allah mengasihi manusia, maka ketika manusia jatuh dalam dosa Allah mengambil keputusan untuk berinkarnasi menjadi manusia. YSBIlWD. Dec 23, 2014 in church Kelahiran Yesus menjadi satu perdebatan sepanjang masa. Yesus telah lahir di dunia, semua orang setuju dengan hal ini. Namun apakah Yesus benar adalah Allah? Lalu mengapa Allah harus menjadi manusia dan lahir dalam rupa seorang bayi. Apa hubungannya kelahiran Yesus dengan kasih Allah? Mengenai ini, masih banyak yang belum mempercayainya. Semua hal ini rasanya tidak masuk diakal, mustahil rasanya. Tapi tahukah teman-teman, kalau hal yang sama juga dirasakan oleh para gembala di Natal pertama? Kelahiran Yesus dari Mata Gembala Para gembala adalah simbol orang rendah, orang tersisihkan, dan terbuang dari masyarakat. Mereka tidak punya status sosial dan tak layak masuk ke dalam Bait Allah. Dibandingkan dengan orang Farisi yang paham dan hapal Taurat dan nubuatan, para gembala adalah orang bodoh, orang kecil yang tidak paham apa-apa. Pengetahuan mereka pun tidak ada. Makna kelahiran Yesus Di Natal pertama, Malaikat turun dan menyampaikan kabar baik pada para gembala di padang. Allah juga menyatakan tanda berupa sebuah bintang di langit. Orang-orang Majus yang berpendidikan sadar akan tanda di langit dan mencari bayi Raja yang telah lahir. Seisi istana Herodes dan orang-orang Ahli Taurat pun tahu setelah menelisik nubuat-nubuatan para Nabi, bahwa akan lahir seorang Raja dari Betlehem Efrata, daerah terkecil diantara suku-suku Israel. Pengumuman atas kelahiran Sang Raja dan Juruselamat telah terdengar di seluruh tempat, namun siapa yang datang pertama kali? Yang datang hanyalah kelompok gembala di padang. Para gembala telah menunjukkan respon yang tepat atas kelahiran Yesus bagi kita. Kelahiran Yesus Sang Juruselamat mungkin belum sepenuhnya mereka mengerti, namun mereka mau merendahkan diri dan berlutut menyembah bayi Juruselamat. Mereka telah mendapatkan inti kelahiran Yesus, yakni kasih Allah dan hati mereka telah menyambut dan menerima kasih itu. Mereka tahu bahwa Natal jadi bukan karena kita baik dan berharga hingga dikasihi Tuhan, namun hanya karena Allah yang Maha Anugerah. Kelahiran Yesus sungguh ialah suatu misteri, sangat sulit dipahami oleh akal budi dan pikiran kita yang terbatas ini. Namun dengan kerendahan hati mengakui diri berdosa, kita jadi bisa merasakan maksud kelahiran Yesus ini. Dan dengan kesadaran diri itulah, Tuhan akan menuntun dan membantu kita memahami kelahiran Yesus itu. Sebab sesungguhnya Natal tidak hanya kisah Yesus yang lahir di Betlehem, namun juga ketika Yesus lahir dalam hati. Akan datang harinya, ketika Allah menyentuh hati kita, membuat kita menangis mengetahui betapa besarnya kasih Allah itu. Sumber gambar BlogSpot Recommended for you RENUNGAN PAGI Filipi 25-8 Merayakan Hari Natal sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang Kristen. Oleh karena itu seringkali makna Natal yang sesungguhnya tidak lagi begitu dipedulikan. Maka wajarlah bila perayaan Hari Natal itu tidak lagi membawa perubahan apa-apa bagi mereka, kecuali keletihan dan anggaran keuangan yang semakin menipis. Hari Natal memang sudah biasa dirayakan, tetapi sebenarnya Hari Natal tetap merupakan hari yang luar biasa. Hari Natal mengingatkan orang-orang percaya bahwa Allah pernah datang ke dalam sejarah umat manusia. Hari Natal bukan sekedar merayakan hari lahirnya seorang bayi yang bernama Yesus, tetapi mengingatkan umat manusia bahwa Allah telah berinkarnasi menjadi manusia untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang berdosa. Pada Hari Natal hendaknya setiap umat Tuhan tidak hanya berpesta ria, tetapi perlu pula menyisihkan waktu untuk merenungkan secara mendalam akan makna yang terkandung dalam inkarnasi Tuhan Yesus. Allah berfirman melalui Rasul Paulus, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” Fil. 2 5 – 8. Firman Tuhan itu berseru kepada setiap orang percaya untuk meneladani Tuhan Yesus Kristus yang telah berinkarnasi pada Hari Natal. 1. TUHAN YESUS TIDAK MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI Tuhan Yesus yang di dalam hati dan pikiran-Nya tidak hanya mementingkan diri sendiri, perlu diteladani. Manusia berdosa yang egois dan egosentris cenderung hanya memikirkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain. Kalaupun ia memperhatikan orang lain, seringkali itu dikarenakan dua hal orang lain itu dapat menguntungkan dirinya atau sebaliknya telah merugikan dirinya. Jadi dengan kata lain, ia memperhatikan orang lain hanya semata-mata demi dirinya sendiri. Sebagai orang-orang yang telah lebih dahulu dikasihi, diselamatkan dan diperbaharui oleh Tuhan Yesus, apakah Anda masih hidup dalam keadaan yang egois dan egosentris? Seharusnya tidaklah demikian! Teladan Tuhan Yesus dalam memikirkan orang lain dan bukan hanya memikirkan diri sendiri harus dicontoh oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya. 2. TUHAN YESUS DATANG UNTUK MELAYANI Tuhan Yesus datang ke dalam dunia untuk melayani. Hal ini harus diteladani pula! Sebab memikirkan orang lain secara abstrak saja tidaklah cukup, tetapi harus ada tindakan nyata untuk mewujudkannya. Kalaupun Tuhan Yesus, yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan itu, mau datang ke dalam dunia yang hina dan penuh dosa ini, sesungguhnya hal itu sudah merupakan penghargaan yang tiada tara bagi manusia nista. Tetapi yang dilakukannya jauh lebih besar… Ia rela datang untuk melayani Mat. 2028. Apakah manusia bila dibanding dengan Dia yang Mahakudus dan mahamulia? Bila Tuhan Yesus datang ke dalam dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, tidakkah kita sebagai murid-murid-Nya harus melayani dengan lebih sungguh lagi? Banyak orang yang membutuhkan pelayanan kita, baik saudara-saudara seiman maupun orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus. Marilah kita melayani dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi kita serta sesuai dengan kemampuan dan talenta yang ada pada kita. 3. TUHAN YESUS RELA MENGORBANKAN DIRI Tuhan Yesus rela berkorban demi umat manusia. Dengan kerelaan-Nya untuk berinkarnasi menjadi manusia, sebenarnya Tuhan Yesus telah memberikan pengorbanan yang besar. Ia tidak terbatas rela menjadi terbatas; Ia yang Mahakaya rela menjadi miskin; Ia yang Mahakuasa dan Mahamulia rela menjadi pelayan. Bukanlah semuanya itu telah menunjukkan suatu pengorbanan yang sangat besar? Tetapi pengorbanan yang Tuhan Yesus berikan jauh melebihi semuanya itu! Ia rela mati di atas kayu salib demi penebusan dosa umat manusia yang seharusnya binasa. Segala hukuman dan derita yang seharusnya diterima oleh umat manusia telah dipikul-Nya sendiri di atas kayu salib, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Tuhan Yesus datang ke dunia pada hari Natal adalah untuk menebus dosa manusia melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Pelayanan yang berarti senantiasa menuntut adanya pengorbanan. Pengorbanan Kristus yang tiada taranya itu telah membuka lembaran baru bagi manusia. Ia memberi kehidupan yang penuh pengharapan bagi manusia yang sudah tak berpengharapan. Bagaimana respon Saudara dan saya, orang-orang yang telah diselamatkan-Nya? Apakah ada kerelaan di hati kita untuk berkorban bagi Tuhan, pelayanan dan sesama manusia? Tuhan Yesus telah memberikan teladan yang terindah dalam hal kerelaan berkorban. Tidakkah kita mau meneladani-Nya? Bagaimana kita menghadapi Hari Natal yang merupakan peringatan akan inkarnasi Tuhan Yesus? Mungkin saja Hari Natal ini akan berlalu seperti tahun-tahun kemarin tanpa memberikan dampak dan perubahan yang berarti dalam hidup kita. Tetapi bukan tidak mungkin Hari Natal kali ini mendatangkan berkat Tuhan dan dampak positif dalam hidup kita. Semua itu terpulang kepada bagaimana kita melalui Hari Natal dan bagaimana pula respon kita terhadap Yesus Kristus yang telah berinkarnasi di Hari Natal. Good morning. God bless you. Andreas Loanka Renungan Inspirasi natal untuk 4 telah sampai pada titik penantian kedatangan Kristus yang kedua kali, saya tidak sedang memberitahukan Anda bahwa Yesus sebentar lagi akan datang. Tidak. Tetapi saya ingin membawa Anda pada pengharapan yang sejati di dalam Kristus melalui renungan natal tahun 2021 saat akan memulainya, dari 1 mengapa natal begitu berharga? 2 Lalu ada apa dengan natal? 3 Bagaimana natal dapat mempengaruhi hidup kita? Dan 4 bagaimana natal adalah Injil yang harus ada di dalam hati dan pikiran Anda dan saya setiap hari. Meskipun bukan bulan pertanyaan di atas, tiba-tiba saja muncul di kepala saya, ketika saya menuliskan renungan ini dan saya benar-benar merenungkannya. Saya berdoa kiranya melalui renungan ini, Anda semakin mengenal Yesus, mengasihi Yesus dan memberikan kehidupan Anda pada Yesus karena Dialah pemilik kehidupan Anda sampai selama-lamanya. Selamat merenungkan 4 renungan Mengapa Natal Begitu Berharga?Ketika saya masih kecil, bulan Desember menjadi sangat berharga, karena natal sangatlah berharga. Bukan karena saya mengerti mengapa natal benar-benar berharga. Tetapi karena bulan ini sangatlah meriah. Mulai dari baju baru, celana baru, sepatu baru dan kampung halaman yang pada awalnya sunyi sepi. Seketika ketika natal hadir, kampung menjadi ramai. Ditambah lagi hadiah yang disediakan bagi kami anak-anak sekolah minggu, ini adalah penantian panjang selama 11 dari kampung lain, berbondong-bondong untuk datang menghadiri natal di kampung yang satunya. Demikianlah setiap kampung, akan kebagian ramai ketika natal tiba. Acara dimulai dengan adanya rumah yang disediakan untuk masak-masak, suara ibu-ibu dapat mulai terdengar, suara mesin lampu terdengar 24 jam, di mana yang biasanya hanya 6 kejadian di masa kecil tentang Natal, sangatlah berharga, jika saya mencertitakan setiap detail keberhargaan natal berdasarkan apa yang terjadi di masa kecil. Maka tulisan ini sangat panjang dan Anda hanya akan mengetahui budaya orang-orang Kalimantan di pedalaman ketika menyambut natal. Dan ini bukan makna sejati dari Natal, bukanlah teologi Natal yang sejati dan bukan yang benar untuk natal yang sejati bukan cerita saya, bukan budaya saya, bukan kebiasaan orang Kalimantan Timur ketika merayakan natal. Semua ini tidak menjadikan natal berharga, tidak menjadikan natal lebih baik dan lebih istimewa. Karena ketika bulan Desember berakhir, dunia terasa sangat sunyi dan tanpa adanya makna yang sesungguhnya dari dasarnya natal sangatlah berharga. Lalu pertanyaannya. Mengapa? Ketika saya dewasa, natal menjadi biasa-biasa saja, ketika SMA tepatnya, tidak ada keceriaan seperti di masa kecil, padahal dengan kondisi, situasi yang sama. Kampung tetap ramai, orang-orang memasak dan banyak hidangan. Tetapi ada yang berbeda di masa dewasa, ada pencarian di kedalaman diri. Untuk benar-benar dipuaskan oleh Natal. Bukan karena natal di kampung menjadi ramai, bukan karena adanya makanan yang banyak. Bukan karena pakaian baru. Dan bukan hal-hal yang terlihat, ini tentang kedalaman diri yang mencari sesuatu, tentang natal. Pencarian yang ditemukan di AlkitabSaudaraku, mari kita beralih dari kebiasaan kita merenungkan natal berdasarkan kenangan yang tidak akan terulang. Kita datang ke Alkitab, mengapa natal begitu berharga? Saya akan membawa Anda pada kitab 15, 8 TB Bangunlah, hai pemabuk, dan menangislah! Merataplah, hai semua peminum anggur karena anggur baru, sebab sudah dirampas dari mulutmu anggur itu! Merataplah seperti anak dara yang belilitkan kain kabung karena mempelai, kekasih masa Anda sekarang bertanya lagi, apa hubungannya, keberhargaan natal dan ayat di atas. Baiklah saya ingin Anda mengerti kitab Yoel. Pertama-tama tema dari kitab adalah Hari Tuhan yang besar dan Mengagumkan; Nilai dan kepentingan kitab ini akan membawa Anda dan saya pada janji Allah dibalik natal. Yaitu tentang Allah Imanuel Yoel 228-29. Yang dihenapi di Kisah Para Rasul pada hari Pentakosta KPR. 2Kita harus mengerti bahwa Anda dan saya adalah pemabuk yang digambarkan di dalam kitab Yoel, memang kitab ini ditujukan kepada orang-orang Yehuda pada masa itu, karena mereka telah berdosa, mabuk dan menyembah berhala. Mereka tertidur lelap dalam kemabukkan. Mereka merasa bahwa semuanya baik-baik saja. Ketika saya merenungkan kebahagiaan saya di masa kecil, semua itu Kesia-siaan belaka, saya melihat maut yang mendalam mengintip bahkan menelan kehidupan orang-orang yang merayakan natal tanpa mengerti apa itu natal dan mengapa itu penting. Sehingga natal tidak menjadikan orang-orang Kristen bertobat, berkabung dan menyerahkan diri mereka kepada Kristus yang adalah Tuhan. Injil benar-benar tidak diberitakan ketika natal dirayakan. Saya benar-benar merasa miris ketika merenungkan hal 1 kitab Yoel memberikan kepada kita satu gambaran dari kengerian murka Allah, ini adalah murka kudus dan kebencian akan dosa yang mendalam dari Allah yang Kudus dan suci. Natal seharusnya mengingatkan Anda dan saya akan keseluruhan kitab Suci/Alkitab bahwa Anda dan saya adalah orang berdosa yang layak dimulai dari Kejadian 3, dan ini diakhiri pada kitab Wahyu yaitu penderitaan kekal bisa juga bersukacita bersama-sama Kristus Sang Natal. Natal adalah berita sukacita tetapi pada saat yang sama saya harus jujur ini adalah kabar buruk. Karena barangsiapa menolak Kristus dan tidak percaya kepada Dia sabagai Tuhan dan juruselamat. Orang tersebut masih ada di bawah kengerian murka kekal Allah Bapa. Kristus sebagai Tuhan artinya Anda dan saya taat kepada Dia dan hidup kita adalah milik-Nya. Kita tidak berhak atas diri kita akan menjadi sangat berharga, ketika Anda menyadari hal ini, yaitu Anda dan saya berdosa dan benar-benar layak binasa. Natal yang sejati sangat berharga, ketika kita menyadari akan dosa kita, marilah kita merenungkan Yoel 218 TB “TUHAN menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya.”Natal berharga, karena Allah menjadi manusia ini adalah wujud nyata dari belas kasihan Allah, Natal adalah Injil Yesus Kristus, Allah yang cemburu itu telah memberikan kepada kita satu pengharapan untuk menyatukan kasih-Nya yang mendalam dengan manusia berdosa, sehigga manusia dikuduskan hanya melalui kekudusan Yesus Kristus, dibenarkan karena kebenaran Yesus Kristus. Inilah natal, semuanya tentang berharga, karena Allah menjadi manusia, Yesus nama-Nya untuk memberikan belas kasih yang sempurna bagi pendosa yang layak berharga, karena natal adalah panggilan untuk bertobat, untuk mati atas dosa, untuk melihat bahwa sukacita sejati hanya ada ketika Anda dan saya kudus di hadapan Allah sehingga kita dimampukan untuk hidup kudus bagi Allah dan melakukan kehendak Allah dalam kemuliaan yang Ia berharga karena Yesus adalah Imanuel, Yoel 229 TB “Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan kaan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” Allah bersama-sama dengan kita, ketika Roh Kudus di dalam kita, Dialah yang menginsapkan kita akan dosa, memberikan kekuatan, memberikan keberanian, dan penghiburan sejati. Keberhargaan natal, tidak bisa lepas dari Kristus, untuk merenungkan Dia saja setiap hari, menikmati Dia saja setiap saat dan hidup hanya bagi-Nya dalam susah mau pun senang. Untuk menutup renungan yang pertama ini tentang natal. Mari bersama-sama kita Yohanes 15, 8-10 FAYH Inilah Firman Allah kepada kami untuk diteruskan kepada Saudara bahwa Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. Jikalau, kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita hanya menipu diri sendiri dan tidak mau menerima kebenaran. Tetapi, bila kita mengakui dosa kita kepada-Nya, Ia pasti mengampuni dan menyucikan kia dari dosa itu. Allah patut melakukan hal itu untuk kita, karena Kristus telah matu untuk menyucikan kita dari dosa. jika kita mengaku bahwa kita tidak pernah berdosa, kita berdusta dan menganggap Allah pendusta, sebab Ia mengatakan bahwa kita telah Ada Apa Dengan Natal?Kita akan memulainya di Yohanes 11 di mana pada mulanya adalah Firman. Lalu kita beranjak ke Yohanes 114. Firman itu menjadi manusia, Firman yang adalah Allah dan yang menjadi manusia inilah yang menjadi jawaban. Dari pertanyaan ada apa dengan natal. Saudaraku, saya akan terus memberitahukan Anda dan mengajak Anda untuk terus merenungkan hal yang sangat penting ini. Bahwa natal adalah tentang adalah janji Allah yang telah Ia beritakan sejak manusia pertama jatuh. Bahwa Kristus meremukkan kuasa dosa. Kita dapat bersama-sama berkata, “wahai maut di manakah semangatmu, wahai dosa di manakah sengatmu?” Keberanian ini datang dari Allah yang telah selesai menyelesaikan masalah dosa, melalui Natal. Baiklah kita melihat kepada Kristus Sang Firman, bahwa Natal adalah karya penebusan, karya salib, karya yang sempurna untuk menjadikan manusia yang seperti uap. Hidup dalam makna yang sejati dan tujuan manusia diciptakan untuk memuliakan natal, kita dapat mengerti kasih dan keadilan, dua sifat yang berbeda disatukan. Sebuah pradoks yang sulit untuk dapat dimengerti oleh akal sehat Anda dan saya. Kita tidak dapat mengerti hal yang indah ini tanpa Roh Kudus membukakannya bagi kita, kita adalah orang berdosa dengan kebenaran kita yang sangat-sangat kacau dan menyedihkan, bahkan banyak orang-orang bertanya, bagaimana mungkin Allah dapat menjadi manusia? Bagaimana mungkin manusia adalah Allah? Dan bagaimana mungkin Allah yang luar biasa sempurna mau menjadi hina seperti manusia? Hati dan pikiran manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, dengan definisi yang sangat terbatas. Seringkali tidak ingin mengakui fakta bahwa Allah Mahakuasa dan dapat menjadi apa saja yang Ia inginkan. Allah bukanlah manusia yang justru ingin menjadi Tuhan, Allah bukanlah manusia yang ketika ada di tahta yang megah lalu dengan keangkuhan, menindas yang lemah. Allah bukanlah Raja yang kejam, walau pun Ia telah di sisi lain, ada apa dengan natal? Di dalam kasih natal ada keadialan yang ditimpakan kepada Sang Bayi Natal yang ada di dalam palungan. Memang kasih harus selalu konsisten ada di dalam diri Allah, tetapi pada saat yang sama keadilan selalu ada juga di dalam diri Allah yang kudus. Maka dari itu ketika kita merenungkan natal, haruslah padangan hati dan pikiran kita tertuju pada Kristus yang disalibkan itu. Ada apa dengan natal? Wujud dari kasih dan keadilan, Firman yang menjadi manusia itu disalibkan. Di dalam Natal ada Salib yang kematian kekal atas dosa, ada penyangkalan diri dan ada perintah untuk mengikut Yesus. kita dapat mengikut Yesus, karena kita juga telah bangkit bersama-sama dengan Yesus. bukankah ini Injil, Kabar Baik. Anda yang layak binasa, menerima Kristus dan belas kasih yang sempurna. Untuk menutup perenungan ini, saya ingin bersama-sama dengan Anda, memuji Tuhan berdasarkan 184 TB Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari 1847 TB TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah 3122 TB Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan Ajaib pada waktu berikan hati dan pikiran kita di masa-masa natal 2021 ini, untuk merenungkan Kristus yang ada Natal itu sendiri dan Injil yang sejati dan abadi layak menerima setiap sembah kita, hanya Dialah yang layak menerima semua kehidupan kita sampai selama-lamanya Dialah pujian dari hati dan pikiran. Bagaimana Natal Dapat Mempengaruhi Hidup Kita?Hanya ketika yang menjadi fokus Anda adalah Yesus, maka natal dapat benar-benar berharga, memberikan definisi baru bagi kehidupan dan sukacita yang sejati dan abadi. Karena Yesus adalah Allah yang kekal dan di dalam kekekalan tidak ada rasa bosan, ini adalah kepuasan yang berasal dari Allah yang puas dengan diri-Nya sendiri. Dan manusia hanya dapat dipuasakan di dalam kepuasan itu adalah kepuasan yang kudus, persekutuan dengan penuh kasih, cinta yang membuahkan penyembahan dengan penuh kekaguman. Natal dapat memberikan cara padang yang baru bagi Anda dan saya, ketika Yesus ada di pusat kehidupan kita dan kita dimampukan untuk melihat satu hal terpenting yang harus ada di dalam diri kita, yaitu kekudusan. Natal mempengaruhi kehidupan kita, karena di dalam Kristus kita mendapatkan kasih yang sejati. Kasih yang sejati ini berharga dan memberikan cara pandang yang baru. Ketika kita sadar bahwa kasih kita pada diri sendiri adalah kasih yang menyesatkan. Kasih yang memberikan kita kehidupan yang mati di dalam dosa dan tidak berharga sampai dari Allah di dalam Kristus berharga, karena kita disadarkan bahwa kasih dunia kepada kita adalah kasih yang memberikan kita tekanan yang memilukan. Kita berjuang untuk dikasihi dunia dengan berbagai cara, tapi pada akhirnya kekecewaan yang kita dapatkan. Sebab dunia sedang berdusta dengan segala janji manis. Jika Anda mendapatkan kefanaan yang mewah, seolah-oleh itu memberikan kebahagiaan. Tapi akhirnya Anda kosong, fana dan tidak berdaya, kedalaman diri Anda mencari kesadaran akan kengerian dari dosa, kenikmatan sementara kehidupan. Baik itu perbuatan baik di mata manusia dan jahat di mata manusia, baik itu yang tersembunyi dan nyata-nyata. Semua itu adalah pemberontakan kepada Allah. Kita sadar akan semua ini, maka kesadaran inilah yang membawa Anda dan saya pada Natal yang benar-benar mempengaruhi hidup kepada Allah menjadi yang utama, karena Allah melalui Yesus lebih dulu mengasihi kita dengan memberikan diri-Nya menjadi dosa 1 Yohanes 419, Roma 837. Dia diremukkan di atas kayu salib. Bahkan Dia menjadi sangat hina, agar Anda dan saya yang hina mendapatkan kemuliaan-Nya ketika kita percaya kepada Dia. Kasih yang mendalam kepada Allah, memberikan kepada kita kasih kepada sesama manusia. Sebab hati Allah menjadi bagian kita, kasih Allah menjadi kasih kita dan apa yang menjadi rancangan Allah kita tunduk dan taat untuk adalah kasih yang membawa sesama kita kepada Kristus, karena Natal adalah Injil, berita tentang Yesus yang adalah Allah manusia dan menebus dari dosa. Hanya ketika Roh Kudus di dalam kita, maka kita dimampukan untuk memberitakan Injil kepada orang terdekat kita, kita memberitakan apa yang telah kita nikmati. Yaitu Injil Yesus Kristus, kita lebih dulu dipengaruhi oleh Injil, kehidupan yang benar-benar berkelimpahan di dalam jiwa kita sehingga apa yang kita bagikan adalah kehidupan yang benar-benar mengenal Yesus, bersekutu dengan Yesus dan merasakan kasih yang mengubahkan dari akhirnya, ketika Natal mempengaruhi kehidupan kita, kita menjadi berkat bagi sesama. Kita bertobat, kita dimampukan hidup saleh, menikmati Allah dan memberitakan Allah kepada sesama, di dalam Kristus, kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia dan memberitakan Dia. Demikianlah Natal, mempengaruhi Bagaimana Natal Adalah Injil Yang Harus Ada Di Dalam Hati dan Pikiran Anda dan Saya Setiap Hari? Meskipun Bukan Bulan masuk pada penerapan praktis dari perenungan Natal. Pertama-tama kita harus mengerti bahwa Natal adalah Kabar sukacita yang diawali dengan kabar buruk. Di mana yang mulia menjadi hina, artinya Anda dan saya harus berhenti menganggap diri kita mulia, kita harus menyangkal Natal dapat benar-benar selalu ada di dalam hati dan pikiran kita, ketika cara pandang kita tentang keberhargaan perayaan natal Natal benar, sejati dengan teologi yang Akitabiah dan berpusat pada Kristus, sehingga kita dapat melihat pristiwa Natal sebagai kedatangan dari Pribadi mulia penuh kasih kepada manusia yang lemah, jahat, tidak berdaya, tidak berpengharapan dan hidup dalam kegelapan dunia yang telah jatuh ke dalam ada di dalam hati dan pikiran kita, Kristus yang telah datang ke dalam kehidupan kita, kita merenungkan Dia setiap saat, kita berdosa setiap saat berdasarkan Alkitab. Dan kita benar-benar menyadari kehadiran Kristus dengan cara, hidup yang saleh dan beribadah dalam setiap aktifitas kita dan percakapan kita. Lakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah 1 Korintus 1031. Doa-doa kita berdasarkan Alkitab. Ketiga, pengertian Alkitab yang benar, di mana Alkitab pada dasarnya sedang memberitakan Yesus, baik itu di PL dan PB. Ketika Anda membaca Akitab dan merenungkan bahkan mempelajarinya. Kita bertemu dengan Yesus yang kudus, memberikan kekuatan, Dia yang telah menebus kita dari dosa, dan dengan penuh kasih memperbaharui kita untuk menjadi umat hidup dengan kesadaran, bahwa hidup kita bukan diri kita lagi melainkan Yesus yang hidup di dalam kita dan kehidupan kita benar-benar menginginkan Yesus, merindukan kedatangan Yesus dan hanya Yesus yang menawan pikiran dan hati kita, baik itu keindahan-Nya, kasih-Nya, kekudusan-Nya, kesalehan-Nya, kebenaran-Nya dan ketaatan-Nya kepada Allah Bapa sampai mati Injil setiap hari, bagaimana Firman pada dasarnya adalah Injil, yang membawa Anda dan saya hidup kudus, saleh dan semakin mengasihi Allah dan menginginkan Kristus. Mendekatlah pada Alkitab, bacalah Alkitab, renungkan itu, hafalkan ayatnya dan lakukanlah disiplin rohani. Berdoalah untuk rancangan ini, bahwa Anda harus melakukannya secara pribadi, untuk pertumbuhan iman pribadi, tidak terlihat oleh orang banyak, tidak akan ada yang memuji Anda, tidak aka nada yang mengatakan. Bahwa Anda luar biasa. Tetapi esensi dari Kekudusan hidup diawali dengan ibadah pribadi, menikmati hadirat Tuhan secara pribadi, dengan doa dan Firman kehidupan yang dipengaruhi oleh Natal yang adalah Injil. Adalah kehidupan yang bersukacita, kehidupan yang menjadi berkat. Melalui kita nama Yesus dikenal dan tidak ada yang lebih penting dari ini, semua ini dimulai dari Pribadi yang merenungkan Injil dan Injil benar-benar menjadi pusat dari kehidupan harian Anda dan itu kehidupan yang berpusat pada Alkitab, dan doa-doa yang berpusat pada Alkitab. Adalah wujud praktis dari penyangkalan diri. Di mana Anda tanpa dilihat banyak orang, tetap setia memberikan diri Anda bagi Allah, sebagai persembahan yang hidup dan kudus karena telah dikuduskan oleh Yesus, inilah ibadah yang sejati Roma 121-2.Baca JugaAyat Alkitab tentang NatalPuisi Natal Tahun 2021Saya ingin Anda merenungkan Roma 116-17 TSI, karena inilah Esensi Natal, di mana Injil adalah kekuatan Allah yang memberikan keselamatan. “Saya bangka sekali akan Kabar Baik INJIL itu, karena Allah bekerja melalui kabar yang penuh kuasa itu untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya penuh kepadanya – baik orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi. Karena kabar itu menyatakan bagaimana Allah membenarkan manusia di hadapan-Nya – yaitu hanya karena percaya saja. Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Firman Allah, “Orang yang dianggap benar oleh Tuhan akan hidup untuk selama-lamanya karena percaya penuh kepada-Nya.””Penjelasan dari John Calvin berikut ini akan memberikan kepada kita pengertian yang mendalam akan Injil dan penyengkalan diri sehingga hidup kita benar-benar hidup hanya untuk Kristus saja; Dalam buku berjudul “Mutiara Kehidupan Kristen.” 13, 18“Injil bukanlah doktrin lidah, melainkan doktrin kehidupan. Injil tidak dapat dipahami oleh rasio dan memori semata, tetapi Injil dipahami sepenuhnya ketika Injil itu menguasai seluruh Jiwa da menembus sampai ke relung-relung hati yang terdalam.”Penyangkalan diri, “Kita bukanlah milik kita sendiri, karena itu seharusnya kita tidak mengejar keinginan daging. Kita bukanlah milik kita sendiri lagi; karena itu hendaklah kita berhenti memikirkan diri kita dan keinginan-keinginan kita. Kita adalah milik Allah; karna itu marilah kita hidup bagi Dia, kita mati bagi Dia. Kita milik Allah, maka dari itu hendaknya semua hikmat dan kehendak-Nya menguasai kehidupan kita.”Merenungkan Injil Firman dan Doa.Melepaskan perhatian pada diri sendiri Menyangkal diri, memikul salib dan Ikut Yesus.Dan hidup bagi sesama untuk kemajuan pemberitaan Injil Menikmati Yesus dan Amanat Agung.Ketika prinsip di atas, adalah penerapan praktis yang dapat Anda lakukan ketika Natal setiap hari ada di dalam hati dan pikiran Anda, menawan kehidupan Anda hanya bagi Dia dan segala kemuliaan bagi Dia saja sampai selama-lamanya.